JAILOLO – Suasana malam Natal di Kabupaten Halmahera Barat yang seharusnya penuh kedamaian sempat diwarnai ketegangan saat sebuah perahu ketinting berpenumpang tujuh orang dihantam gelombang besar di perairan Tanjung Barataku, Rabu (24/12) malam. Namun, kesiapsiagaan jajaran Polres Halmahera Barat di bawah instruksi langsung Kapolres memastikan seluruh korban tertangani dengan cepat, aman, dan mendapatkan kepastian hukum terkait kerugian mereka.
Respon Cepat di Garis Depan
Mendapat laporan insiden tersebut, Kapolres Halmahera Barat segera memerintahkan jajaran Polsek Loloda untuk terjun langsung ke lokasi kejadian (TKP). Meski evakuasi awal dibantu oleh warga Desa Gamkahe dan Barataku, personel kepolisian hadir di saat kritis untuk memastikan proses evakuasi berjalan kondusif, mendata kondisi kesehatan tujuh korban—termasuk pengemudi Jembris Jubale—dan mengamankan situasi keamanan di desa setempat.

“Prioritas utama kami adalah keselamatan nyawa manusia. Begitu informasi masuk, tim langsung bergerak memastikan seluruh penumpang yang berjumlah tujuh orang dalam keadaan selamat dan mendapatkan pendampingan yang diperlukan,” ungkap pihak Polres Halbar.
Hadir Sebagai Solusi: Bantuan Administrasi Ijazah
Salah satu poin paling krusial dalam penanganan ini adalah kepekaan Polres Halbar terhadap kerugian psikologis mahasiswa yang kehilangan ijazah dan dokumen penting saat perahu karam. Menyadari berharganya dokumen tersebut bagi masa depan generasi muda, Kapolres Halbar membuka pintu bantuan khusus.
Polres Halbar melalui Polsek Loloda kini secara proaktif melakukan pendataan kerugian materiil dan memfasilitasi pembuatan laporan kehilangan secara cepat. Langkah ini diambil agar para korban, khususnya mahasiswa, memiliki landasan hukum yang kuat untuk mengurus kembali ijazah mereka ke instansi terkait tanpa hambatan birokrasi yang rumit.
Langkah Strategis dan Mitigasi Jangka Panjang
Tak berhenti pada penanganan pasca-kejadian, Polres Halmahera Barat menunjukkan kinerja strategis dengan merumuskan empat langkah tindak lanjut:
* Pemetaan Titik Rawan: Bersama unsur kecamatan, kepolisian memetakan area bahaya di Tanjung Barataku untuk pemasangan rambu peringatan dini.
* Koordinasi Lintas Sektoral: Melakukan evaluasi bersama BPBD dan Dishub terkait keselamatan transportasi laut.
* Advokasi Infrastruktur: Menyampaikan rekomendasi resmi kepada Pemerintah Daerah mengenai urgensi perbaikan akses jalan darat demi keselamatan warga di masa depan.
* Imbauan Keselamatan: Mengedukasi masyarakat pesisir tentang risiko pelayaran di cuaca ekstrem.
Komitmen Natal yang Damai
Kehadiran Polri di tengah musibah ini menjadi kado Natal berupa rasa aman bagi warga Desa Barataku. Polres Halbar membuktikan bahwa negara tidak membiarkan masyarakat berjuang sendirian di tengah keterbatasan infrastruktur.
Hingga berita ini diturunkan, seluruh korban dan perahu ketinting telah berada di Desa Barataku dalam keadaan aman. Polres Halbar berkomitmen terus mengawal proses pemulihan para korban hingga situasi benar-benar pulih sepenuhnya. (red)












