Jailolo, 23 Juli 2025 – Kapolsek Jailolo Iptu La Tita, S.H., M.H. bersama Camat Jailolo, Mochdar A. M. Djen, S.P., M.MA, melaksanakan giat pemantauan situasi Kamtibmas di Desa Tauro, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, terkait rencana pengaktifan kembali Sdra Sem Bogus sebagai Kepala Desa Tauro.
Kegiatan yang berlangsung dilakukan menyikapi dinamika yang berkembang di tengah masyarakat Desa Tauro. Pemantauan dilakukan langsung di Kantor Desa Tauro, dengan melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, serta sekitar 20 warga setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Jailolo menyampaikan klarifikasi terkait status administrasi Sdra Sem Bogus. Ia menegaskan bahwa secara administratif, pihak kecamatan telah menuntaskan proses yang diperlukan, namun keputusan akhir tetap menjadi kewenangan Bupati Halmahera Barat. Camat juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan menahan diri hingga proses hukum dan administrasi resmi selesai.
“Kami meminta warga untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Mari kita jaga Desa Tauro tetap aman dan kondusif,”
Sementara itu, Kapolsek Jailolo menegaskan kehadiran pihak kepolisian murni untuk menjaga situasi tetap aman dan tertib, bukan untuk berpihak atau mengambil keputusan terkait jabatan kepala desa.
“Tugas kami adalah menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat. Soal pengaktifan kembali kepala desa, itu merupakan hak prerogatif Bupati,”
Dalam forum tersebut, aliansi masyarakat Desa Tauro turut menyampaikan penolakan terhadap pengaktifan kembali Sdra Sem Bogus sebagai Kades Tauro. Warga menilai selama menjabat, Sem Bogus tidak menjalankan tugas secara adil, bahkan dituding melakukan tindakan diskriminatif serta dugaan penyalahgunaan dana desa.
Aliansi masyarakat berharap agar pemerintah daerah mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan mendorong lahirnya pemimpin yang lebih adil, transparan, dan berpihak pada kepentingan seluruh warga.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Jailolo dan Camat Jailolo turun langsung menemui masyarakat guna menenangkan warga dan memastikan tidak terjadi tindakan anarkis atau pemalangan kantor desa.
