JAILOLO – Meski dukungan anggaran operasional dari Pemerintah Daerah (Pemda) belum terealisasi hingga hari keenam pelaksanaan Operasi Lilin Kie Raha 2025, Kapolres Halmahera Barat AKBP Teguh Patriot, S.I.K, M.T, menegaskan bahwa pelayanan dan pengamanan masyarakat tidak boleh terhenti.

“Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Walaupun anggaran operasional dari Pemda belum cair, kami tetap instruksikan seluruh personel gabungan untuk terus bersiaga di setiap rumah ibadah dan titik rawan,” tegas Kapolres.
Pernyataan tegas ini muncul menyusul adanya musibah kecelakaan laut yang menimpa tujuh warga Desa Barataku yang terombang-ambing selama lima jam di laut. Kejadian ini menjadi alarm keras mengenai urgensi operasi kemanusiaan di wilayah Halmahera Barat yang sedang dilanda cuaca ekstrem.
Kapolres menambahkan bahwa keberhasilan pengamanan Gereja, ibadah Natal dan penanganan bencana sangat bergantung pada sinergitas yang nyata di tingkat Forkopimda. “Kami tidak ingin birokrasi menghambat respon cepat di lapangan, terutama saat nyawa masyarakat menjadi taruhannya. Ini adalah wujud nyata kemanunggalan kepemimpinan yang seharusnya dirasakan oleh warga Bumi Khatulistiwa,” pungkasnya.
Saat ini, Operasi Lilin di Kabupaten Halbar tetap berjalan dengan optimalisasi sumber daya yang ada guna memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 di Halmahera Barat tetap aman, damai, dan kondusif.











