Sebanyak 31 korban kecelakaan bus Cahaya Trans di jalan tol Simpang Susun Krapyak, Semarang mendapat santunan dari PT. Jasa Raharja.

Plt. Direktur Utama PT. Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana mengatakan pihaknya turut berduka cita atas peristiwa kecelakaan ini dan memberikan santunan sebagai kepanjangan tangan negara.
Dewi menjelaskan santunan Jasa Raharja diatur dalam UU No. 33 & 34 Tahun 1964 serta Permenkeu No. 15/2017, dimana 16 korban meninggal dunia masing – masing mendapatkan santunan sebesar Rp. 50 juta dan 15 korban luka masing – masing mendapatkan santunan sebesar Rp. 20 juta.
” Tim kami dari Jasa Raharja wilayah Jawa Tengah sudah hadir di lokasi untuk membantu seluruh stakeholder melakukan pendataan. Jadi, baik di TKP maupun di Rumah Sakit saat ini pendataan masih dilakukan. Tadi, beberapa ahli waris sudah ada, sudah diketahui ” kata Direktur Utama PT. Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana di Semarang Senin (22 Desember 2025).
Dewi memastikan pihaknya segera akan membuka rekening ahli waris untuk menyalurkan santunan. Selain itu memberikan jaminan, guarantee letter ke Rumah Sakit untuk penanganan korban luka.
Ia mengimbau agar seluruh pengusaha dan masyarakat yang menggunakan moda transportasi agar berhati-hati dan memastikan kesiapan untuk melakukan perjalanan, agar peristiwa nahas yang menelan korban jiwa tidak terjadi kembali.
“Baik pengemudinya terutama, kemudian kendaraannya juga harus siap gitu ya. Pengemudinya kalau ngantuk istirahat, kendaraannya juga harus betul-betul fit. Karena kembali kita sangat berduka gitu ya, 16 nyawa hilang sia-sia di jalan ” tambah Dewi.
Sebelumnya, peristiwa kecelakaan bus Cahaya Trans terjadi di tol Simpang Susun Krapyak, Semarang pada senin dini hari.
Peristiwa ini menelan korban jiwa sebanyak 16 orang. Dan 15 orang lainnya mengalami luka termasuk sopir bus. Sejumlah korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, antara lain RS Kariadi, RS Columbia Asia, dan RSUD Tugu Semarang.
Meski penyebab kecelakaan belum diketahui secara pasti, dugaan sementara bus hilang kendali saat melaju dengan kecepatan tinggi.














